Senin, 11 Agustus 2008

idealisme kreatif adalah responsif

Idealisme kreatif adalah responsif :
Sebenarnya apa idealisme itu? Sesuatu yang ideal… Dalam hal ini, ternyata kata 'ideal', hanya berlaku ketika kita belum menjadi mesin. Sekali lagi, upaya membuang dan membungkus rapat-rapat makna 'idealistik' dilakukan sebagai solusi kompromisitas terhadap kemajuam global. Proses produksi dunia industri memang semakin menjauhkan sisi humanistik dengan aspek komunikasinya. Manusia dibentuk sebagai objek mesin ekonomi yang terus menerus mencipta mimpi dalam kehidupan , teknologi yang tak pernah tidur, memaksa kita untuk selalu terjaga demi nafas modern. Bahkan saat istirahat (tak pernah walau terpejam) kita harus mengerti "Ini alam kompromi, jika ingin hidup kita harus selalu terjaga".
Tentang kreatifitas. Apakah sisi pemikiran manusia yang ini pun harus terjaga hanya untuk industri belaka?. Manusia yang super kreatif dan artistik ternyata memang tak selamannya harus 'ideal' dan tentu tak seragam, sementara mereka selalu menuntut dan berkepentingan (sebagai pelaku modal dan pemilik pekerjaan). Dan pada akhirnya ternyata alam kreatif dikalahkan oleh kepentingan orientasi percepatan materi. Ideal disini berjalan dalam takaran idealisme yang sangat-sangat tidak jelas.
Dan nilai kreatif akhirnya harus memilih jalannya untuk kepentingan yang muncul dalam menakar hegemoni subjek saat dibenturkan oleh kepentingan materi? Celah sempit yang muncul tidak hanya menimbulkan kreatifitas yang lain sebagai perlawanan yang timbul karena budaya kapitalis? Tapi bagi saya yang jelas responsif adalah bentuk kreatif, perlawanan dan kompromisitas. Dengan menjaga jarak, maka minimal dapat lebih fokus. Dan bila akhirnya yang muncul saat ini, bisa jadi adalah akses penting (ideal) bagi individu yang tertarik. Ini menjadi pemikiran refleksif, yang pada dasarnya, ingin menggali dimensi-dimensi terdalam atau yang sebenarnya dari realitas. Sesuatu yang tak abadi, dan sebenarnya tak pernah selesai, kompleks dan serumit apa yang kita bayangkan tentang dimensi sosial dan hidup saat ini bukan satu-satunya wujud makna idealis. Akhirnya idealistik 'perlawanan' sebagai ragam opsi. Sebuah counter terhadap Kapital. Inilah sisi ideal sebuah pemikiran kreatif. Eksistensi ini dapat ditempatkan dalam konteks kehidupan bersama dengan eksistensi individu lainnya. Dan eksistensi seorang individu dituntut untuk menyadari keberadaan eksistensi individu maupun eksistensi lainnya diluar dirinya. Kesadaran inilah yang kemudian diupayakan dalam responsif sebagai penghormatan dan pengembangan terhadap kehidupan global agar semakin (terjagadarigalaknya).