Selasa, 17 November 2009
Senin, 09 November 2009
chaplin
Adakah telah ada tafsir sejarah sejak berabad silam? Sunyi yang menyusun dirinya dari gema lonceng dan meriam perang , tajam perih kerikil, bulu-bulu yang gugur dari sayap burung gagak dan bau sampah yang membusuk?
Siapakah manusia yang masih sanggup mengingat warna kelabu dari wajah sejarah? Selain pantulan kaca timah yang menempel di altar, sajadah, handuk tentara, tenda kompi, pintu-pintu gereja, gerbang-gerbang kayu yang megah, batu-batu berlumut, dan darah merah yang mengalir dari sebatang kapak. Rangkaian kisah, masih serupa rahasia. Sebab sejarah telah lama menutup dirinya di dalam kepalan tangan dan sebatang palu besi. Siapa manusia yang mampu mengurai kebekuannya?
Sejarah telah menjelma menjadi gergasi berwajah kelabu, dengan taring-taring besi menyala dan cakar berkilat. Mereka yang telah mengabdikan dirinya selama berabad-abad untuk tangan-tangan penguasa.
Sejarah telah menjelma menjadi gergasi berwajah kelabu, dengan taring-taring besi menyala dan cakar berkilat. Mereka yang telah mengabdikan dirinya selama berabad-abad untuk tangan-tangan penguasa.
Langganan:
Postingan (Atom)