8 desember adalah ulang tahun Munir dan 7 September 2012 yang lalu adalah tepat sewindu kematian Munir, sang pejuang kemanusiaan.
Namun, jalan terang pengungkapan kasusnya masih sangat jauh. Gelap
masih meliputi keadilan dan kemanusiaan di Indonesia.
Munir dibunuh di langit, menggunakan racun arsenik di perjalanannya
menuju Amsterdam. Kematannya tersebut menjadi kemenangan terbesar para
penjahat kemanusiaan di negeri ini. Seperti dilansir Kompas TV, istri Munir menagih janji Presiden SBY yang pernah berkata akan membongkar kasus pembunuhan Munir.
"Untuk menagih janji SBY dan mengingatkan publik bahwa Munir belum
mendapatkan keadilan, kami tidak akan berhenti menyarakan keadilan"
Ada beberapa nama baik dari militer yang terlibat, dalam daftar tersangka seperti Prabowo (mantan komandan jenderal Kopassus), selain itu adalah Muchdi PR yang
ditangkap pada 6 Juni 2008 . Ia
terbukti menganjurkan dan memberikan sarana kepada terpidana Pollycarpus
Budihari Priyanto untuk membunuh Munir.
Pembunuhan Munir adalah sebuah teror dan propaganda untuk mematikan gerakan penegakkan hukum. Impunitas terhadap kasus Munir adalah kemenangan bagi kekuasaan hitam di negeri ini untuk menindas gerakan HAM. Sebelum kasus ini diungkap maka aparat penegak hukum sebagai aparatus negara tak punya hak untuk menyebut dirinya “penegak hukum”. Karenanya upaya untuk terus mengungkap kebenaran dalam kasus pembunuhan Munir harus terus dijalankan. Pembunuhan tak terungkap ini adalah hutang negara, hutang bangsa, hutang kita semua. Upaya melawan lupa harus terus dijalankan.
Hari kematian Munir bukan hanya diperingati sebagai matinya seseorang saja tetapi matinya keadilan dan HAM di indonesia, mari kawan kawan kita bersama sama MENAGIH JANJI pemerintah dengan turun kejalan.
Pembunuhan Munir adalah sebuah teror dan propaganda untuk mematikan gerakan penegakkan hukum. Impunitas terhadap kasus Munir adalah kemenangan bagi kekuasaan hitam di negeri ini untuk menindas gerakan HAM. Sebelum kasus ini diungkap maka aparat penegak hukum sebagai aparatus negara tak punya hak untuk menyebut dirinya “penegak hukum”. Karenanya upaya untuk terus mengungkap kebenaran dalam kasus pembunuhan Munir harus terus dijalankan. Pembunuhan tak terungkap ini adalah hutang negara, hutang bangsa, hutang kita semua. Upaya melawan lupa harus terus dijalankan.
Hari kematian Munir bukan hanya diperingati sebagai matinya seseorang saja tetapi matinya keadilan dan HAM di indonesia, mari kawan kawan kita bersama sama MENAGIH JANJI pemerintah dengan turun kejalan.
SEBARKAN KARYA KALIAN DAN KATAKAN KAMI TAK AKAN PERNAH LUPA!!!!!!!!!