Pertengahan bulan oktober 2014 kami dapat undangan acara ini. Dari Alex TMT selaku koordinator street art, bahwa banyak seniman dan komunitas yang terlibat. Untuk street art sendiri diikuti hampir 50 seniman ( individu dan kelompok). Tanggal 13 November kukomikan berkolaborasi dengan zent prozent dapat spot di tembok sebelah utara gedung pameran Taman Budaya..
Senin, 17 November 2014
Sabtu, 25 Oktober 2014
Gunungkidul Art Project #2
Pameran Seni Visual
"GEGER-GEGER GORO-GORO"
25 Oktober- 1 November 2014
Pembukaan : Sabtu, 25 Oktober 2014
Waktu : 19.00 WIB
Dimeriahkan oleh : P.Seni Budaya
Wayang, Pembagian bibit tanaman (gratis)
Tempat : GAP Gallery ( bekas gedung Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Gunungkidul ) barat kantor pos.. Jln Brigjen Katamso no.10 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.
Geger-Geger, Goro-Goro, tema yang diangkat teman teman seniman di Gunungkidul, tema tentunya berkaitan dengan situasi negara kita Indonesia ataupun bisa juga lingkungan kita sendiri. Dalam pewayangan tentunya dalang sangat berperan dalam segala bentuk gerak, roh, dan cerita dalam alur wayang tersebut, dalam hal ini rakyat bisa di wakilkan oleh wayang dan dalang bisa disimpuklan sebagai penggerak kehidupan.
Dalam pameran ini seniman di pancing untuk menampilkan bentuk bentuk kreasi dari pengalaman, penglihatan dan penerjemahan dari semua aspek yang berkaitan dengan pewayangan. kita mengundang semua seniman yang ada di Gunungkidul untuk berpartisipasi dalam pameran ini. Selain pameran ada banyak acara pendukung yang tentunya ada harapan bahwa seni wayang ini bisa di apresiasi oleh banyak orang dan tentunya menumbuhkan kecintaan akan seni luhur ini.
Salah satunya mungkin kenapa wayang kemudian tersisih karena kita hanya fokus terhadap hal hal Geger dan Goro. Harapan kami juga bawa wonosari sebagai wilayah yang cukup besar di Yogyakarta juga dengan banyaknya seniman yang tumbuh disin, maka pameran dan kumpulan dari GAP ini bisa mewadahi semua kebutuhan kami atas apresiasi seni rupa khususnya.
Agenda acara ;
*Sabtu, 25 Oktober 2014,
19.00 WIB - selesai : Pembukaan pameran.
*Minggu, 26 Oktober 2014,
09.00 WIB - selesai : Mural bersama ( tema : Budaya Nusantara ) di area Galeri.
* Senin, 27 Oktober 2014,
15.00-selesai : Workshop sungging wayang.
* Selasa 28 Oktober 2014,
15.00-selesai : Workshop Wayang sodo ( lidi ).
* Rabu, 29 Oktober 2014,
19.00-selesai : Pemutaran Film budaya dan diskusi bedah wayang.
*Jum'at, 31 Oktober 2014,
19.00-selesai : Sarasehan budaya ( tema : Pentingnya ruang apresiasi bagi perkembangan seni budaya di Gunungkidul).
*Sabtu, 1 November 2014,
16.00-selesai : Penutupan pameran
Salam budaya" toss !!
CP acara :
089601452379 (Fonda)
081215636547 (Andi)
info publikasi
081904151776 (Dwi Rahmanto)
"GEGER-GEGER GORO-GORO"
25 Oktober- 1 November 2014
Pembukaan : Sabtu, 25 Oktober 2014
Waktu : 19.00 WIB
Dimeriahkan oleh : P.Seni Budaya
Wayang, Pembagian bibit tanaman (gratis)
Tempat : GAP Gallery ( bekas gedung Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Gunungkidul ) barat kantor pos.. Jln Brigjen Katamso no.10 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.
Geger-Geger, Goro-Goro, tema yang diangkat teman teman seniman di Gunungkidul, tema tentunya berkaitan dengan situasi negara kita Indonesia ataupun bisa juga lingkungan kita sendiri. Dalam pewayangan tentunya dalang sangat berperan dalam segala bentuk gerak, roh, dan cerita dalam alur wayang tersebut, dalam hal ini rakyat bisa di wakilkan oleh wayang dan dalang bisa disimpuklan sebagai penggerak kehidupan.
Dalam pameran ini seniman di pancing untuk menampilkan bentuk bentuk kreasi dari pengalaman, penglihatan dan penerjemahan dari semua aspek yang berkaitan dengan pewayangan. kita mengundang semua seniman yang ada di Gunungkidul untuk berpartisipasi dalam pameran ini. Selain pameran ada banyak acara pendukung yang tentunya ada harapan bahwa seni wayang ini bisa di apresiasi oleh banyak orang dan tentunya menumbuhkan kecintaan akan seni luhur ini.
Salah satunya mungkin kenapa wayang kemudian tersisih karena kita hanya fokus terhadap hal hal Geger dan Goro. Harapan kami juga bawa wonosari sebagai wilayah yang cukup besar di Yogyakarta juga dengan banyaknya seniman yang tumbuh disin, maka pameran dan kumpulan dari GAP ini bisa mewadahi semua kebutuhan kami atas apresiasi seni rupa khususnya.
Agenda acara ;
*Sabtu, 25 Oktober 2014,
19.00 WIB - selesai : Pembukaan pameran.
*Minggu, 26 Oktober 2014,
09.00 WIB - selesai : Mural bersama ( tema : Budaya Nusantara ) di area Galeri.
* Senin, 27 Oktober 2014,
15.00-selesai : Workshop sungging wayang.
* Selasa 28 Oktober 2014,
15.00-selesai : Workshop Wayang sodo ( lidi ).
* Rabu, 29 Oktober 2014,
19.00-selesai : Pemutaran Film budaya dan diskusi bedah wayang.
*Jum'at, 31 Oktober 2014,
19.00-selesai : Sarasehan budaya ( tema : Pentingnya ruang apresiasi bagi perkembangan seni budaya di Gunungkidul).
*Sabtu, 1 November 2014,
16.00-selesai : Penutupan pameran
Salam budaya" toss !!
CP acara :
089601452379 (Fonda)
081215636547 (Andi)
info publikasi
081904151776 (Dwi Rahmanto)
Rabu, 22 Oktober 2014
Urip Urupe Tiyang Sewon (GENENG STREET ART # 2)
Festival Geneng Street Art Project 2014
URIP URUPE TIYANG SEWON. Project kedua yang digagas oleh Ruang Kelas SD, berkolaborasi bersama Mahasiswa Kampus Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan Komunitas Street Art di Yogyakarta ini kembali menggarap kampung di sekitar kampus ISI Yogyakarta untuk disemarakkan dengan berbagai karya dari para street artists di Yogyakarta dan sekitarnya. Projek kedua ini akan dibuat semacam festival dengan berbagai bentuk acara lain untuk menggiatkan kerja seni rupa di ruang publik yang menggunakan payung street art, termasuk graffiti, mural, stencil, wheate paste, patung, instalasi, seni penanda jalan, dsb. Kerja yang diharapkan dapat semakin membentuk apresiasi, partisipasi, dan daya kritis masyarakat melalui karya seni terutama street art.
Tema Urip Urupe Tiyang Sewon diambil dari idiom bijak bahasa Jawa, yang kurang lebih berarti “hidup nyalanya warga Sewon”. Tema ini dimaksudkan untuk memperlihatkan bagaimana warga menghadapi persoalan sehari-harinya, termasuk perubahan-perubahan sosial dan budaya yang terjadi di lingkungannya. Dalam proses adaptasi terhadap berbagai perubahan itu, nampak pula menguatnya pengetahuan lokal yang mereka bangun sendiri berdasar pengalaman dan interaksi sosial di antara warga. Dari persoalan-persoalan itu, para street artist dari Yogyakarta dan berbagai negara yang diundang dapat menceburkan diri dalam lingkungan warga Sewon untuk mengamati dan mengalami dinamika yang terjadi di antara mereka. Kerja seni pada dinding dan halaman warga ini dengan sendirinya membutuhkan interaksi yang intim dengan warga, termasuk kemungkinan kolaborasi dan diskusi mengenai karya.
Sewon adalah sebuah kecamatan yang kebanyakan meliputi desa-desa dengan topografi yang khas di Kabupaten Bantul. Mayoritas berasal dari pekerja pertanian, yang kemudian mulai berpindah profesi pada kerja-kerja yang lain termasuk buruh bangunan, pedagang kecil, pegawai pertokoan, dan kerja rumah tangga kecil lainnya. Munculnya perumahan, pabrik baru, kompleks pertokoan baru, gedung-gedung kantor dan kampus, mengakibatkan perubahan-perubahan dalam relasi sosial yang terjadi, termasuk dalam bidang ekonomi, seperti maraknya bisnis persewaan rumah dan kos kosan, bisnis warung makan, bisnis laundry, dan toko-toko kelontong kecil. Bidang jasa menjadi bidang usaha lain yang menjadi primadona dalam masyarakat. Proyek lewat jalur street art ini diharapkan membangkitkan daya kritis warga terhadap persoalan yang dihadapi sehari-hari yang barangkali tidak sempat mereka pikirkan secara reflektif karena kurangnya ruang diskusi dan dialog mengenai mereka sendiri.
poster karya isrol media legal |
Geneng Street art #2. Spot kami adalah tembok sebuah rumah kontrakan di seberang selokan. Hampir tidak ada pijakan untuk bekerja kecuali masuk ke dalam selokan. Dan itulah yang terjadi selama kurang lebih 3 hari pengerjaan. Dengan jagrak bambu dan tangga sekedarnya dari warga yang baru membangun rumah. Kami start jam 5 sore setelah tukang2 selesai bekerja.
Sketsa karya ini adalah drawingnya Stefanus Endry Pragusta. Dalam pengerjaan kami harus memotong motong desain tersebut karena ukuran tembok yang lebarnya hanya 7m dan tinggi kurang lebih 9 m. Sisi utara masih bisa kami kerjakan maksimal tetapi sisi tembok selatan ada di atas pos kamling yang kemiringan gentengnya tidak memungkinkan kami panjat.
Hari ke 3 terjadilah insiden dimana Dody Setiawan terjatuh dari tangga ke selokan. Kemiringan bambu dan licin air menjadi penyebab ambayarnya kontruksi yang kami bikin.
Minggu, 28 September 2014
KUKOMIKAN VERSUS #3
Sengketa selalu merujuk pada aroma perseteruan dan
konflik.Medan (kata) sengketa sangatlah luas, dari diri sendiri, secuil
otak, sebuah perut kosong, satu atap rumah, satu jatah kursi,sepetak
lahan, sebuah kampung, kota bahkan sebuah negara.
Dampak dari sengketa pun beragam dari, debat mulut, adu jotos, perang panas-perang dingin, bahkan perang berkepanjangan. Tetapi pertanyaanya manusia itu adalah petarung ulung, kemampuan membaca masalahnya lebih dari makhluk lainnya..
Lepas dari hal di atas kami menangkap upaya dari 2 kribo Gilang Fradika dan Gilang Nuari ini untuk membaca sengketa , menangkap,memetakannya dan membawa aroma ini dalam karya dan Pameran Versus mereka. ( Syah ....)
Pameran 28 September-15 Oktober 2014
Pembukaan 28 September 2014 jam 19.30
Tempat SURVIVE GARAGE Jalan Bugisan Selatan NO 11 Kasihan Bantul
Chek video OPENING KUKOMIKAN PROJECT VERSUS EXHIBITION #3 SENGKETA @SURVIVE GARAGE . Video interviews GILANG FRADIKA
Dampak dari sengketa pun beragam dari, debat mulut, adu jotos, perang panas-perang dingin, bahkan perang berkepanjangan. Tetapi pertanyaanya manusia itu adalah petarung ulung, kemampuan membaca masalahnya lebih dari makhluk lainnya..
Lepas dari hal di atas kami menangkap upaya dari 2 kribo Gilang Fradika dan Gilang Nuari ini untuk membaca sengketa , menangkap,memetakannya dan membawa aroma ini dalam karya dan Pameran Versus mereka. ( Syah ....)
Pameran 28 September-15 Oktober 2014
Pembukaan 28 September 2014 jam 19.30
Tempat SURVIVE GARAGE Jalan Bugisan Selatan NO 11 Kasihan Bantul
Chek video OPENING KUKOMIKAN PROJECT VERSUS EXHIBITION #3 SENGKETA @SURVIVE GARAGE . Video interviews GILANG FRADIKA
Sabtu, 12 Juli 2014
GUNUNGKIDUL ART PROJECT # 1
- Pameran seni
rupa "Roh'sulan"
12Juli -18 Juli 2014
Opening 12 Juli 2014 jam 15.00-selesai
Tempat : GAP Gallery bekas Gedung dinas Pariwisata Gunungkidul
Opening : Tumpengan dan buka bersama, Musik akustik,
Roh sulan diambil dari kata Rasulan. Rasulan adalah sebuah acara tahunan yang digelar oleh desa-desa di kabupaten Gunungkidul sebagai ungkapan syukur petani atas musim panen. Sepeti rasa syukur kita pada perbukit kapur dan tanah tadah hujan.
Mungkin kami tidak membuat ‘gunungan’ berisi pala gemandhul (segala hasil tanaman yang bergelantungan), pala kesimpar (segala hasil tanaman yang berada di permukaan tanah) dan pala kependhem (segala hasil tanaman yang terpendam dalam tanah).
kami juga tidak mengusung arak-arakan reog, prajurit ,3 buah kenong, 1 kendang, 2 angklung, dan 1 kecrekan). apalagi mengusung bakul berisi nasi dan ingkung (ayam utuh direbus dengan santan).
Apapun itu rasulan sebagai bentuk (local wisdom), nilai spirit, kekeluargaan menjadi obrolan penting bagi kami dalam pelaksanaan pameran ini
...apalagi di tahun2 politik seperti ini....jalam jari jari...
LINK: gunungkidulartproject
cek video
Minggu, 22 Juni 2014
street art tour ( Urip Uripe Tiyang Code)
"A city without graffiti is like a field without flowers"
Disini kehadiran peristiwa seni yang sesungguhnya tentang kisi-kisi kehidupan masyarakat mengalir, no elitis, tak perlu berdesakan untuk menyaksikan karya karna peristiwa seni bukan dirancang untuk disaksikan seperti kampanye atau nonton pertandingan sepak bola dan konser atau priode Sekatenan.
Street art tour Kali Code bertema "Urip-Urupe Tiyang Code" street artist menelusuri labirin gang kecil, melewati toilet-tolilet umum dan ini bukan blusukan untuk kepentingan politik praksis tetapi upaya mengalami serta merekam peristiwa selangsekarut aktivitas warga setempat. saksikan ajang kesopanan berkarya pelaku street art dibangunan hunian warga Ledok Tukangan, Kali Code pada tanggal 14-15 dan 21-22 june 2014.
Mendapatkan spot di sebuah gang senggol yang ramai dengan aktifitas warga tulangan. Lebar jalan setapak kurang lebih 1 meter saja. Di sela sela gerimis kami membuat mural ini, untunglah beberapa pemuda dari kampung yang membantu. Banyak obrolan dari kami tentang kampung Ledok Tukangan dan sensitifitas warga menjelang situasi pemilu 2014. Jangan bicara POLITIK di kampung ini. Satu pesan ( SMS) singkat untuk kami....(Sudah lewat musim terakhir pohon di ujung kampung telah binasa hanya tersisa satu batang saja yang masih tergenggam ).
kekuatan Teks dan puisi sepertinya lebih bisa diterima masyarakat dari pada visual yang riuh dan absurd. Arus Kuat Arungi Dengan Hati menyiratkan pesan bahwa sisi kearifan lokal dan kebiasaan suatu kampung urban seperti kompleks kali code ini rentan dengan banyak hal sebagai dampak dari laju kota Jogja,
Disini kehadiran peristiwa seni yang sesungguhnya tentang kisi-kisi kehidupan masyarakat mengalir, no elitis, tak perlu berdesakan untuk menyaksikan karya karna peristiwa seni bukan dirancang untuk disaksikan seperti kampanye atau nonton pertandingan sepak bola dan konser atau priode Sekatenan.
Street art tour Kali Code bertema "Urip-Urupe Tiyang Code" street artist menelusuri labirin gang kecil, melewati toilet-tolilet umum dan ini bukan blusukan untuk kepentingan politik praksis tetapi upaya mengalami serta merekam peristiwa selangsekarut aktivitas warga setempat. saksikan ajang kesopanan berkarya pelaku street art dibangunan hunian warga Ledok Tukangan, Kali Code pada tanggal 14-15 dan 21-22 june 2014.
Mendapatkan spot di sebuah gang senggol yang ramai dengan aktifitas warga tulangan. Lebar jalan setapak kurang lebih 1 meter saja. Di sela sela gerimis kami membuat mural ini, untunglah beberapa pemuda dari kampung yang membantu. Banyak obrolan dari kami tentang kampung Ledok Tukangan dan sensitifitas warga menjelang situasi pemilu 2014. Jangan bicara POLITIK di kampung ini. Satu pesan ( SMS) singkat untuk kami....(Sudah lewat musim terakhir pohon di ujung kampung telah binasa hanya tersisa satu batang saja yang masih tergenggam ).
kekuatan Teks dan puisi sepertinya lebih bisa diterima masyarakat dari pada visual yang riuh dan absurd. Arus Kuat Arungi Dengan Hati menyiratkan pesan bahwa sisi kearifan lokal dan kebiasaan suatu kampung urban seperti kompleks kali code ini rentan dengan banyak hal sebagai dampak dari laju kota Jogja,
Label:l
festival,
INDONESIA RAYA,
mural,
poster
Sabtu, 24 Mei 2014
Jumat, 23 Mei 2014
Sabtu, 15 Maret 2014
MURAL BARISAN PENGINGAT
berikut ini ada beberapa dokumetasi proses mural yang sempat kami ambil dari satu titi di jalan parangtritis yk ...
Rabu, 26 Februari 2014
PARTAI EMBLEM EXHIBITION
LET'S JOIN ON PARTAI EMBLEM EXHIBITION!!!!
Syarat dan ketentuan:
1. Terbuka untuk umum
2. Karya berupa emblem
3. Media “Only on Kain” (canvas, tekstil, dll) atau bahan yang berhubungan dengan kain atau bahan emblem pada umumnya
4. Tema dan teknik pembuatan bebas
5. Ukuran karya maksimal 15 cm X 20 cm (A5) *jika karya dimensional (lingkaran, segitiga,custom, dll tidak melebihi ukuran diatas
6. Jumlah karya minimal 5 emblem
7. Sertakan nama / tagname kecil pada setiap emblem
8. Deadline pengumpulan karya pada 20 April 2014
Karya dapat di kirim ke
STEFANUS ENDRY PRAGUSTA, JL. SURYODININGRATAN no 22, YOGYAKARTA 55141 +628729930234..(Contact Person: Endru (085729930234) Wiskhak (08995093010)
FREE ENTRY
Opening pameran pada tanggal 30 April 2014.
Formulir dapat diunduh:
https://www.dropbox.com/s/hgtr68k2neps0/FORMULIR%20PARTAI%20EMBLEM_KUKOMIKAN.rar
Thanks!!
-Kukomikan-
Selasa, 18 Februari 2014
Mural Kukomikan di Wonosobo Asribition #2 (R1$)
Hari sabtu 16 februari 2 hari pasca gunung kelud meletus kami berangkat ke wonosobo dalam acara ASRIBITION#2 .https://www.facebook.com/events/646470638759727/?source=1 Di tengah jalanan berdebu, motor kami naik turun bukit dengan jalan yang berlubang lubang. Kami sedikit terkejut sebab acara gambar bareng semua di isi oleh grafitti artis..tapi lumayan kami tetep dapat MURAL dan menurut kami spotnya ciamik juga.
malam harinya apa opening pameran dan sayang belum sampai acara selesai kami harus balik ke jogja....
Jumat, 14 Februari 2014
MENARI UNTUK KEADILAN
Masih Banyak Kekerasan terhadap perempuan ,dan kasus kasus tersebut tak pernah tuntas....tanggal 14 februari ONE BILIION RISING JOGJA akan menari besama untuk perempuan. untuk mendukung gerakan tersebut kami dan beberapa Street ART Artis akan bersama membuat karya dijalan. Kukomikan mengambil spot di pertigaan Munggur Demangan jalan Solo Jogjakarta..
Tapi alam tak bisa di terka sebab tanggal 14 februari Gunung kelud meletus dan dampak dari debu vulkaniknya menyelimuti jogja maka acara yang tadinya di malioboro di pindah ke taman budaya yogjakarta
Jumat, 24 Januari 2014
DRAWING EXHIBITION
DRAWING EXHIBITION
-25-30 Januari 2014 di Perpustakaan Daerah GunungkidulOpening : 25 januari jam 16.00 WIb
- Live Music Akustik Performance
Panglima Kumbang, Elgringgo, South Montain Hip-Hop, AKH, Gatot LALA Susanto
Workshop
tgl 27 Workshop Kertas Daur Ulang jam 14.00 wib
tgl 28 Workshop Sablon dan Komik jam 14.00 wib
tgl 29 Diskusi Komunitas jam 15.00 wib - penutupan
tgl 27 Workshop Kertas Daur Ulang jam 14.00 wib
tgl 28 Workshop Sablon dan Komik jam 14.00 wib
tgl 29 Diskusi Komunitas jam 15.00 wib - penutupan
Pameran
ini di dasari oleh sebuah kebiasaan membuat karya drawing/gambar oleh
beberapa anggota komunitas di di Gunungkidul antara lain Kukomikan,
Kasih peka, Petani Muda Merdeka, IPG dan PSAA Budhi Bakti...selain itu
kami juga akan menampilkan karya teman teman di luar komunitas tersebut.
mengapa GAMBAR?
Karya GAMBAR yang di tampilkan pada pameran kali ini secara tidak langsung mereprentasikan karakter, persoalan dan sudut pandang masing masing komunitas yang ada, mengingat perbedaan masalah dari komunitas tersebut.(“Salah satu cara yang paling langsung untuk menghubungkan proses berpikir, yang berlangsung secara abstrak, dengan bentuk visual, yang konkret, adalah melalui gambar) .Hal itu gayung bersambut dengan Gagasan akan pentingnya komunitas sebagai ruang alternatif di Gunungkidul.
mengapa GAMBAR?
Karya GAMBAR yang di tampilkan pada pameran kali ini secara tidak langsung mereprentasikan karakter, persoalan dan sudut pandang masing masing komunitas yang ada, mengingat perbedaan masalah dari komunitas tersebut.(“Salah satu cara yang paling langsung untuk menghubungkan proses berpikir, yang berlangsung secara abstrak, dengan bentuk visual, yang konkret, adalah melalui gambar) .Hal itu gayung bersambut dengan Gagasan akan pentingnya komunitas sebagai ruang alternatif di Gunungkidul.
Awal nya SEBUAH
GAMBAR
BERNETT Newman, salah satu
seniman papan atas Amerika, pernah berujar manusia yang pertama menjadi seniman
adalah pada saat dia menorehkan sebuah garis di atas permukaan tanah
menggunakan sebilah kayu. Torehan garis awal yang sebagai gambar pertama.dan
akhirnya menyertai perjalanan peradaban
dan kebudayaan manusia. Karena itu, tak mengherankan jika gambar menjadi
wilayah sangat penting dan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Sebetulnya “menggambar”, seperti corat-coret,
membuat sketsa, membuat bagan dan sebagainya merupakan salah satu cara dalam
menvisualisasikan gagasan yang ada dalam kepala.. Karena itu menggambar
sesungguhnya bentuk kesenian upaya pengkongkretan hal tersebut.
Selain hal di atas bagi kami (gambar
menduduki posisi istimewa sebab dalam prosesnya secara tidak sadar merupakan
visualisasi yang paling awal, spontan dan langsung). Kami ingat bagaimana saat belajar di sekolah
mata pelajaran Matematika sering kali angka angka berubah menjadi gambar,
Dampak dari konsentrasi yang buyar. Hehe. Sekarang banyak sekali di rutinitas
dari keseharian komunitas kami yang menghasilkan gambar. Bahkan saat belajar
bareng dan diskusi pun berujung pada visualisasi gambar baik sebagai
pengambaran masalah maupun rancangan kegiatan)
Atas dasar tersebut kami
mengadakan pameran ini dan gayung bersambut bersama beberapa teman komunitas
yang lain yang mempunyai kebiasaan yang sama. seperti Kasih peka karangmojo.
Petani muda merdeka playen, IPG, Ini
Rumah Kami teman teman senirupa UNY , ISI
dan beberapa teman yang lain.
Besar harapan kami bertemunya
kebiasaan dari Gambar ini akan berkembang kearah yang lebih luas, karena
melalui komunitas dan kelompok yang ada visualisasi awal ini bisa berubah
menjadi kongkrit sebagai gerakan nyata antar komunitas untuk masyarakat yang
lebih luas. Keberagaman dan pemunculan komunitas komunitas di Gunungkidul pasti
dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah ini…
Akhir kata selamat berpameran
kawan kawan dan terimakasih kepada perpustakaan daerah gunungkidul, teman teman
pengisi musik opening dan semua pihak yang telah membantu acara acara ini.
23 januari 2014, Kukomikan
23 januari 2014, Kukomikan
Langganan:
Postingan (Atom)